Jakarta – Panglima Tentara Nasional
Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko menilai keberadaan Kelompok Islamic
State of Iraq and Syria (ISIS) sebagai ancaman. Ia tegas mengatakan,
bahwa ISIS tidak boleh berkembang di Tanah Air.
“ISIS nggak boleh berkembang. Kalau berkembang repot negara ini,” kata Moeldoko.
Pernyataan itu disampaikan Moeldoko
kepada wartawan Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin
(4/8/2014) pagi. Ketika itu, ia tengah mengadakan acara halal bi halal
bersama para petinggi dan prajurit serta staff di lingkungan TNI.
Menurut Moeldoko, Indonesia adalah
bangsa yang pluralis. Maka katanya, keberadaan ISIS sangat meresahkan
dan bisa membuat bangsa menjadi terpecah belah jika dibiarkan.
“Bangsa ini menjadi terpecah, karena
kalau berbicara pluralisme, itu jadi repot nanti kita. Ada kecenderungan
simbol simbol itu menjadi hak milik seseorang. Nggak boleh dong,” imbuh
Moeldoko saat ditanya soal bahaya keberadaan ISIS di Indonesia.
Ditambahkan Moeldoko, dirinya juga
khawatir jika ISIS dibiarkan, berpotensi menimbulkan gerakan makar.
“Bisa ke sana (makar-red). Bisa,” ucapnya.
“Tapi nanti kita akan bicara lebih jauh (soal ISIS-red). Silahkan tanya minggu depan boleh, saya siapkan,” sambung Moeldoko.
Pagi ini Moeldoko akan berangkat ke
Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Ia mengaku
akan bertemu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membahas
soal ISIS.
“Saya mau rapat sekarang, sebentar lagi
di istana mau rapat bicara tentang ini. Biar nggak ada miss,” pungkas
Moeldoko seraya berjalan menuju mobil dinasnya untuk berangkat ke Istana
Negara.