![]() |
Ilustrasi |
MALANG - Saidi (80) warga RW 03 Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, nekat bunuh diri karena diduga stres dan tertekan.
Lelaki sepuh itu 'galau' setelah rumahnya dijual oleh anak tunggalnya. Saidi tinggal di rumahnya di Lingkungan Bentis RW 03 Kelurahan Tasikmadu.
Namun tiga pekan lalu, rumah yang selama ini ditinggalinya dijual oleh sang anak.
Ia akhirnya bingung karena tidak punya tempat tinggal lagi.
Ia kemudian numpang di rumah keponakannya di Jalan Atletik Gang Makam RW 04 Kelurahan Tasikmadu.
"Juga di beberapa keponakan lainnya, ada yang di Bunul (Kelurahan Sukun, Malang), juga di Dinoyo. Keponakan dia banyak, dan akhirnya numpang-numpang," ujar Minarsih, warga Gang Makam.
Minarsih juga baru tahu kalau rumah Saidi dijual setelah ia ditemukan tewas di areal pemakaman RW 04, Rabu (11/11/2015) siang.
Beberapa orang bercerita, termasuk tetangganya yang dicurhati kegalauan Saidi.
"Waktu itu cerita, Wak Saidi bingung karena tidak punya papan tempat tinggal sebab rumahnya dijual sang anak. Kini gak punya apa-apa lagi," ujar Minarsih.
Karena pikiran sumpek itulah, yang diduga menjadi pemicu aksi nekat lelaki sepuh itu.
Sekitar pukul 11.20 wib, ia ditemukan tewas dengan leher terikat kain yang menggantung di pohon kamboja di areal pemakaman.
Padahal sekitar pukul 11.00 wib, ia masih terlihat berjalan di Gang Makam dan disapa oleh MInarsih.
Namun siapa sangka itu pertemuan terakhir antara Minarsih dan Saidi.
"Tubuhnya masih hangat waktu saya pegang, cuma sudah meninggal. Awalnya saya tidak percaya kalau itu Wak Saidi. Barulah setelah saya lihat wajahnya, saya percaya itu kalau Wak Saidi," pungkas Minarsih.
Pukul 13.30 wib, polisi mengevakuasi jenazah Saidi ke Kamar Mayat RS Syaiful Anwar Malang.