Kementerian Luar Negeri menelusuri kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban serangan teroris di Prancis. Hingga saat ini, tidak ada laporan adanya WNI yang menjadi korban kejadian tersebut.
"KBRI Paris melakukan penelusuran mengenai kemungkinan ada korban WNI. Sejauh ini, belum ada informasi korban dari WNI," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers di Hotel International Comport (IC) Santai di Antalya, Turki, Sabtu malam, 14 November 2015.
Baca (Teror Paris: Terungkap, Inilah Mostefai, Si Penebar Maut Itu )
Menteri Retno menyebutkan, begitu kejadian, pihaknya langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak dan mesin perlindungan langsung bekerja. "Ada lima hotline, antara lain hotline di Paris dan di Kemenlu. Lima hotline berfungsi dengan baik," ujar Menlu.
Menurut dia, dalam KTT G20, Indonesia juga akan menyampaikan upaya pemberantasan terorisme. "Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam memberantas terorisme. Tidak ada negara yang aman dari terorisme sehingga cara yang ditempuh adalah kerja sama," tuturnya.
Menlu menyebutkan Presiden Jokowi tiba di Antalya pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 waktu setempat atau Minggu dinihari sekitar pukul 01.00 WIB untuk menghadiri KTT G20.
Baca (Kakak Pelaku Teror di Paris Sebut Aksi Adiknya Gila )
"Agenda Presiden besok cukup padat, antara lain, pertama pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada. Kedua dengan Presiden Tiongkok. Berikutnya pertemuan G20 sendiri, di mana ada tiga, yaitu working lunch dengan tema climate change, kemudian working session I inclusive economy and investment," ucapnya.
Menurut Retno, juga akan ada acara penyambutan resmi dan resepsi pada malam hari.
Retno mengatakan Presiden berada di KTT G20 tidak sampai acara selesai karena pertimbangan ada pekerjaan di dalam negeri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menghadiri KTT APEC di Manila.