Coba tengok akun resmi DPR RI, Anda pasti ngakak.
Netizen yang geregetan dengan status akun Twitter resmi DPR RI pada Kamis (3/12/2015) ramai-ramai bully.
Pantauan Redaksi Tribunnews hingga Sabtu (5/12/2015) sudha ratusan komentar miring menyerang akun DPR RI.
Status akun DPR RI kali ini memancing 'emosi jiwa' netizen.
Masih hangat-hangatnya kasus #PapaMintaSaham yang menyeret Ketua DPR RI Setya Novanto ke pusaran skandal dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres saat meminta saham Freeport.
Kali ini sebuah status 'sindiran' yang terindikasi 'membela' pucuk pimpinan lembaga terhormat legislatif RI ini jadi bulan-bulanan netizen.
"Salam Indonesia! Jangan terlalu berburuk sangka, karena apa yang kita pikirkan terkadang tidak seburuk apa yang ada di dalamnya."
Demikian tweet akun DPR RI.
Apa yang terjadi?
Sudah ratusan komentar cemoohan netizen bak banjir bandang.
Ada akun yang langsung merespon dan mengetik tiga huruf yang bermakna buruk.
Ada juga yang membalas dengan kalimat cerdas
Akun YAMA @justKempong menulis,"@DPR_RI Jangan terlalu dihormati jg,krn apa yg kita hormati terkadang tidak sebaik apa yg ada di dalamnya."
Akun lainnya yoppie #bejo @joakim_17 menyindir dengan memanggil yang mulia.
"@DPR_RI Yang Mulia ternyata lebih buruk dari apa yang dipikirkan," tulisnya.
Respon 'lebih buruk kenyataannya' juga disampaikan oleh beberapa akun dengan kalimat yang berbeda.
Sementara akun anes_wu @aneswu menulis,"Yg prcaya DPR cm anggota kluarganya aja.. Klo rakyat sih rata2 udh pd muak."
Ada juga akun Twitter dengan nama muli #7OKOWI @mu7ee menulis,"@DPR_RI Buruk??enggak sih...lbh tepatnya PARAH!!!"
Sedangkan akun dengan nama S&I @911ca menduga admin Twitter DPR RI sebenarnya tertawa terbahak dalam hati waktu disuruh bos tweet status demikian.
Lalu ada akun lain yang nyambung," Jangan ada dusta di antara kita min."
Masih banyak komentar pedas lainnya di status tersebut.
Sidang pertama MKD
Saat status tersebut dibuat Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) sedang melakukan sidang perdana terkait kasus #PapaMintaSaham.
Saat itu Menteri Energi dan sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Siad dicecar dengan berbagai pertanyaan.
Pada kesempatan tersebut Sudirman bahkan sempat menyatakan bahwa pengadu seharusnya dimuliakan dan dilindungi bukan dijadikan seperti tersangka.
Melalui kesempatan itu pula diperdengarkan percakapan sebagai awal mula skandal dugaan pencatutan nama presiden dan wapres.
Rekaman tersebut akhirnya didengar khalayak bahkan melalui sebuah situs bisa didengarkan secara lengkap rekaman pertemuan mereka. (*)
