Pada Senin (12/10/2015)
sekitar pukul 16.37 WITA, Sistem Kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo
(Sulut-Go) yang terhubung dalam jaringan interkoneksi 150 kV, mengalami
gangguan pasokan listrik (padam) secara menyeluruh atau mati total alias Black
Out.
Indikasi penyebab
terhentinya pasokan listrik secara total pada sistem Sulut-Go masih dalam
investigasi awal. Demikian yang disampaikan PLN melalui keterangan tertulisnya,
Senin (12/10/2015).
Fokus utama saat ini adalah melakukan pemulihan kondisi sistem secara bertahap. Upaya pemulihan (recovery) secara bertahap ini dengan memperhatikan Standard Operation Procedure (SOP) yang berlaku, yaitu dilakukan oleh PLN Area Pengatur dan Pengendali Beban (AP2B) Sistem Minahasa, yang dipimpin langsung oleh Manajer AP2B Minahasa, Frans Lisi.
GM PLN Wilayah Suluttenggo, Baringin Nababan, Manajer Pembangkitan, Mangapul Marbun serta Manajer Area Manado, Yarid Pabisa, ikut memantau upaya pemulihan sistem yang sedang dilakukan dari ruang Distribution Control Center (DCC).
Fokus utama saat ini adalah melakukan pemulihan kondisi sistem secara bertahap. Upaya pemulihan (recovery) secara bertahap ini dengan memperhatikan Standard Operation Procedure (SOP) yang berlaku, yaitu dilakukan oleh PLN Area Pengatur dan Pengendali Beban (AP2B) Sistem Minahasa, yang dipimpin langsung oleh Manajer AP2B Minahasa, Frans Lisi.
GM PLN Wilayah Suluttenggo, Baringin Nababan, Manajer Pembangkitan, Mangapul Marbun serta Manajer Area Manado, Yarid Pabisa, ikut memantau upaya pemulihan sistem yang sedang dilakukan dari ruang Distribution Control Center (DCC).
PLN mengupayakan
pemulihan secara bertahap sistem kelistrikan Sulut-Go yang terdiri atas 3 Sub
Sistem, yaitu : Sub Sistem Minahasa, Sub Sistem Kotamobagu dan Sub Sistem
Gorontalo.
Diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 4 jam atau bisa lebih cepat, sambil menunggu kemampuan suplai dari pembangkit untuk menyuplai listrik ke Gardu Induk yang ada di seluruh Sulawesi Utara dan Gorontalo, untuk selanjutnya didistribusikan ke pelanggan melalui jaringan tegangan menengah 20 kV.
Diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 4 jam atau bisa lebih cepat, sambil menunggu kemampuan suplai dari pembangkit untuk menyuplai listrik ke Gardu Induk yang ada di seluruh Sulawesi Utara dan Gorontalo, untuk selanjutnya didistribusikan ke pelanggan melalui jaringan tegangan menengah 20 kV.
Sementara itu, khusus
untuk Sub Sistem Gorontalo, hingga saat ini, pukul 18.15 WITA masih beroperasi
secara terpisah (isolated) dengan menggunakan pembangkit listrik yang sudah
bisa beroperasi.
Oleh karena itu, PLN Wilayah Suluttenggo memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang harus dialami oleh pelanggan dan memohon pengertian dari pelanggan PLN di seluruh Sulawesi Utara dan Gorontalo atas keadaan ini.
Oleh karena itu, PLN Wilayah Suluttenggo memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang harus dialami oleh pelanggan dan memohon pengertian dari pelanggan PLN di seluruh Sulawesi Utara dan Gorontalo atas keadaan ini.
Seperti diketahui,
Sistem Kelistrikan Sulut - Go memiliki beban puncak penggunaan listrik mencapai
325 MW.