Jakarta - Sejumlah mantan pemain tim nasional U-19 dan U-23 yang memperkuat PS TNI menyatakan tidak ada masalah saat memperkuat timnya di turnamen Piala Jenderal Sudirman. Mereka sangat menikmati bermain bola meski masih menjalani pendidikan calon bintara TNI AD.
Ahmad Nufiandani, satu dari enam pemain timnas yang memperkuat PS TNI, mengaku senang bisa menjadi bagian dari tim. "Senang mas. Sama saja adaptasinya," katanya setelah mengikuti latihan di Lapangan Batalion Arhanudse-8, Sidoarjo, Jumat, 27 November 2015.
Mantan pemain Arema Cronus itu mengatakan pendidikan militer yang selama ini ia jalani tidak ada kendala. Saat ini, ia mengaku mengikuti semua arahan institusinya terkait dengan kelanjutan kariernya di sepak bola, baik di klub maupun di tim nasional. "Sementara ikut perintah," katanya.
Hal senada diutarakan Manahati Lestusen. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu yakin institusi bakal mendukung penuh karier sepak bolanya. "Kalau diberi izin, saya pasti main," katanya saat ditanya kesempatan untuk bermain di klub luar maupun timnas.
Pelatih kepala PS TNI, Suharto A.D., menyatakan ada enam pemain timnas yang masuk skuad PS TNI. Semuanya masih menjalani pendidikan di Rindam III/Siliwangi, Bandung, Jawa Barat. "Mereka masuk lewat jalur prajurit karier (PK) sebagai pemain sepak bola," kata dia.
Menurut pelatih yang juga anggota TNI AD tersebut, enam pemain timnas itu bakal diperbolehkan membela klub lain maupun timnas setelah mengikuti pendidikan. Dia mencontohkan, saat ini, ada sejumlah pemain yang memperkuat klub PSMS Medan.
Empat pemain timnas lainnya yang memperkuat PS TNI adalah Muhammad Dimas Drajad, Abdul Lestaluhu, Wawan Febrianto, Ravi Murdianto. Mereka masuk mengikuti pendidikan di Rindam III/Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, sejak pertengahan September 2015.