Ini
peringatan buat para pengguna sosial media dalam menulis segala keluhannya di
medsos untuk tidak menyinggung SARA maupun rasis. Seperti yang dilakukan
seorang pria mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi dan Alam (STIFA) Palu.
Gara-gara
menulis keluhan bernada SARA di sosmed Path. Heri dikecam para pengguna sosmed
setelah statusnya itu di capture dan disebar di facebook dan twitter.
Status yang
ditulis mahasiswa angkatan 2011 pada, Sabtu (04/10/2014) atau saat malam
takbiran Idul Adha itu, Heri menyinggung masalah SARA di kompleks tempat dia
tinggal karena merasa terganggu mendengar suara dari pengeras suara di masjid.
Dalam
percakapan di fecebook para pengguna medsos itu mengecam status yang ditulis
Heri. Mereka meminta Heri untuk segera meminta maaf.
Beberapa jam
kemudian setelah status yang Heri tulis itu menuai kecaman. Ia menulis status
meminta maaf atas keluhannya itu.
Namun,
status pertama yang berbau SARA itu terlanjur menyebar di fecebook dan twitter.
Salah satu pengguna fecebook Endang Sutriani yang mengomentari capture status
Heri di facebook menulis ‘pelaku sudah diamankan polisi.’
Banyak para
pengguna facebook lainnya yang mengecam bahkan ada yang mengancam Heri. Namun
masih ada juga pengguna facebook lainnya yang mengomentari capturan Heri dengan
santun.
Seperti yang
ditulis Ari. “Pelaku sudah minta maaf dan saat ini diamankan oleh polisi untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebagai muslim kita memberi maaf semoga
dia mendapat hidayah Allah
Ini
peringatan buat para pengguna sosial media dalam menulis segala
keluhannya di medsos untuk tidak menyinggung SARA maupun rasis. Seperti
yang dilakukan seorang pria mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi dan
Alam (STIFA) Palu.
Gara-gara menulis keluhan bernada SARA di sosmed Path. Heri dikecam para pengguna sosmed setelah statusnya itu di capture dan disebar di facebook dan twitter.
Status yang ditulis mahasiswa angkatan 2011 pada, Sabtu (04/10/2014) atau saat malam takbiran Idul Adha itu, Heri menyinggung masalah SARA di kompleks tempat dia tinggal karena merasa terganggu mendengar suara dari pengeras suara di masjid.
Dalam percakapan di fecebook para pengguna medsos itu mengecam status yang ditulis Heri. Mereka meminta Heri untuk segera meminta maaf.
Beberapa jam kemudian setelah status yang Heri tulis itu menuai kecaman. Ia menulis status meminta maaf atas keluhannya itu.
Namun, status pertama yang berbau SARA itu terlanjur menyebar di fecebook dan twitter. Salah satu pengguna fecebook Endang Sutriani yang mengomentari capture status Heri di facebook menulis ‘pelaku sudah diamankan polisi.’
Banyak para pengguna facebook lainnya yang mengecam bahkan ada yang mengancam Heri. Namun masih ada juga pengguna facebook lainnya yang mengomentari capturan Heri dengan santun.
Seperti yang ditulis Ari. “Pelaku sudah minta maaf dan saat ini diamankan oleh polisi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebagai muslim kita memberi maaf semoga dia mendapat hidayah Allah
- See more at: http://metrosulteng.com/article/tulis-status-bernada-sara-di-path-mahasiswa-di-palu-ini-dikecam#sthash.YSONkWPL.dpuf
Gara-gara menulis keluhan bernada SARA di sosmed Path. Heri dikecam para pengguna sosmed setelah statusnya itu di capture dan disebar di facebook dan twitter.
Status yang ditulis mahasiswa angkatan 2011 pada, Sabtu (04/10/2014) atau saat malam takbiran Idul Adha itu, Heri menyinggung masalah SARA di kompleks tempat dia tinggal karena merasa terganggu mendengar suara dari pengeras suara di masjid.
Dalam percakapan di fecebook para pengguna medsos itu mengecam status yang ditulis Heri. Mereka meminta Heri untuk segera meminta maaf.
Beberapa jam kemudian setelah status yang Heri tulis itu menuai kecaman. Ia menulis status meminta maaf atas keluhannya itu.
Namun, status pertama yang berbau SARA itu terlanjur menyebar di fecebook dan twitter. Salah satu pengguna fecebook Endang Sutriani yang mengomentari capture status Heri di facebook menulis ‘pelaku sudah diamankan polisi.’
Banyak para pengguna facebook lainnya yang mengecam bahkan ada yang mengancam Heri. Namun masih ada juga pengguna facebook lainnya yang mengomentari capturan Heri dengan santun.
Seperti yang ditulis Ari. “Pelaku sudah minta maaf dan saat ini diamankan oleh polisi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebagai muslim kita memberi maaf semoga dia mendapat hidayah Allah
- See more at: http://metrosulteng.com/article/tulis-status-bernada-sara-di-path-mahasiswa-di-palu-ini-dikecam#sthash.YSONkWPL.dpuf
Ini
peringatan buat para pengguna sosial media dalam menulis segala
keluhannya di medsos untuk tidak menyinggung SARA maupun rasis. Seperti
yang dilakukan seorang pria mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi dan
Alam (STIFA) Palu.
Gara-gara menulis keluhan bernada SARA di sosmed Path. Heri dikecam para pengguna sosmed setelah statusnya itu di capture dan disebar di facebook dan twitter.
Status yang ditulis mahasiswa angkatan 2011 pada, Sabtu (04/10/2014) atau saat malam takbiran Idul Adha itu, Heri menyinggung masalah SARA di kompleks tempat dia tinggal karena merasa terganggu mendengar suara dari pengeras suara di masjid.
Dalam percakapan di fecebook para pengguna medsos itu mengecam status yang ditulis Heri. Mereka meminta Heri untuk segera meminta maaf.
Beberapa jam kemudian setelah status yang Heri tulis itu menuai kecaman. Ia menulis status meminta maaf atas keluhannya itu.
Namun, status pertama yang berbau SARA itu terlanjur menyebar di fecebook dan twitter. Salah satu pengguna fecebook Endang Sutriani yang mengomentari capture status Heri di facebook menulis ‘pelaku sudah diamankan polisi.’
Banyak para pengguna facebook lainnya yang mengecam bahkan ada yang mengancam Heri. Namun masih ada juga pengguna facebook lainnya yang mengomentari capturan Heri dengan santun.
Seperti yang ditulis Ari. “Pelaku sudah minta maaf dan saat ini diamankan oleh polisi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebagai muslim kita memberi maaf semoga dia mendapat hidayah Allah
- See more at: http://metrosulteng.com/article/tulis-status-bernada-sara-di-path-mahasiswa-di-palu-ini-dikecam#sthash.YSONkWPL.dpuf
Gara-gara menulis keluhan bernada SARA di sosmed Path. Heri dikecam para pengguna sosmed setelah statusnya itu di capture dan disebar di facebook dan twitter.
Status yang ditulis mahasiswa angkatan 2011 pada, Sabtu (04/10/2014) atau saat malam takbiran Idul Adha itu, Heri menyinggung masalah SARA di kompleks tempat dia tinggal karena merasa terganggu mendengar suara dari pengeras suara di masjid.
Dalam percakapan di fecebook para pengguna medsos itu mengecam status yang ditulis Heri. Mereka meminta Heri untuk segera meminta maaf.
Beberapa jam kemudian setelah status yang Heri tulis itu menuai kecaman. Ia menulis status meminta maaf atas keluhannya itu.
Namun, status pertama yang berbau SARA itu terlanjur menyebar di fecebook dan twitter. Salah satu pengguna fecebook Endang Sutriani yang mengomentari capture status Heri di facebook menulis ‘pelaku sudah diamankan polisi.’
Banyak para pengguna facebook lainnya yang mengecam bahkan ada yang mengancam Heri. Namun masih ada juga pengguna facebook lainnya yang mengomentari capturan Heri dengan santun.
Seperti yang ditulis Ari. “Pelaku sudah minta maaf dan saat ini diamankan oleh polisi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebagai muslim kita memberi maaf semoga dia mendapat hidayah Allah
- See more at: http://metrosulteng.com/article/tulis-status-bernada-sara-di-path-mahasiswa-di-palu-ini-dikecam#sthash.YSONkWPL.dpuf